Kamis, 18 Desember 2014

Korelasi Indonesia, Pancasila dan Kisah Pewayangan Bomanarakasura


Terdapat korelasi yang menarik antara bangsa indonesia, pancasila dengan kisah pewayangan Bambang Sitija (Bomanarakasura), putra dari Dewi Pertiwi dengan Prabu Kresna

Bomanarakasura :
tidak terkalahkan karena mempunyai kesaktian tidak akan MATI sepanjang tubuhnya menyentuh BUMI, rahasia ini hanya di ketahui oleh ibunya dewi pertiwi. Selain itu memiliki tunggangan berupa burung GARUDA yang bernama wilmuka, yang dimanfaatkannya untuk membantu dalam tiap peperangan tak terkecuali saat melawan ayahandanya Prabu Kresna. Prabu Kresna yang terkenal sakti titisan bathara wisnu itu tidak mudah untuk mengalahkannya. Prabu Kresan teringat bahwa yang mengetahui kelemahan Bomanarakasura adalah ibunya, lantas prabu kresna meminta rahasia itu dan di berikan. Dengan demikian Bomanarakasura dapat dikalahkan dan MATI bersama GARUDA wilmuka dengan panah cakra dan dimasukan ke jala sehingga tidak menyentuh BUMI lagi.

Saya ibaratkan begini...

Bathara Wisnu itu Tuhan YME
Dewi Pertiwi itu Sejarah Sunnatullah
Prabu Kresna itu Ratu Adil
Bomanarakasura itu Bangsa Indonesia
Garuda wilmuka itu PANCASILA
BUMI itu harta, tahta, wanita (Qs. 3/14)
Panah Cakra itu Ruhul Qudus
Jala itu Qolbu


Setelah di ibaratkan demikian, kisah pewayangan diatas jadi seperti ini.

Bangsa Indonesia :
tidak terkalahkan (dalam hal kerusakan) karena mempunyai kesaktian tidak akan MATI (nafsu duniawinya) sepanjang tubuhnya melekat pada harta, tahta, wanita. rahasia ini hanya di ketahui oleh Sejarah Sunnatullah. Selain itu memiliki tunggangan berupa burung GARUDA yang bernama PANCASILA, yang dimanfaatkannya untuk membantu dalam tiap peperangan (mensukseskan goal settingnya) tak terkecuali saat melawan ayahandanya Ratu Adil. Ratu Adil yang terkenal sakti titisan Tuhan YME itu tidak mudah untuk mengalahkannya. Ratu Adil teringat bahwa yang mengetahui kelemahan Bangsa Indonesia adalah Sejarah Sunnatullah, lantas Ratu Adil meminta rahasia itu dan di berikan. Dengan demikian Bangsa Indonesia dapat dikalahkan dan MATI bersama GARUDA PANCASILA (yang salah interpretasinya) dengan panah Ruhul Qudus dan dimasukan ke Qolbu sehingga tidak menyentuh harta, tahta, dan wanita lagi.


Pelajarannya :
Ketika PANCASILA di tunggangi dengan niat yang salah penuh intrik kekuasaan duniawi maka kehidupan bangsa indonesia akan tertarik kuatnya grafitasi BUMI (harta, tahta, wanita) Qs 3/14. Maka agar bangsa ini bisa mati dari sifat BUMI (harta, tahta, wanita) syarat satu2 nya adalah membuat PANCASILA itu tak tersentuh oleh BUMI. Membuatnya terbang tidak menyentuh BUMI akan membuat bangsa ini mati dari sifat haus "harta, tahta, wanita". Dengan demikian bangsa ini akan dapat hidup dengan sifat LANGIT (tunduk patuh dengan nilai-nilai keTuhanan) serta dapat melawan kuatnya daya tarik grafitasi BUMI dan menjadi bangsa yang berTuhan, yang di berkhati, disayangi, dikasihi, dan dijadikan bangsa panutan di seantero dunia. Karena PANCASILA dapat terbang dan hinggap ke setiap penjuru dunia. Rahmatan lil alamin terwujud...!


NUSANTARA BERGERAK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar