Hanya di nusantara saja perempuan mulia isteri nabi yang namanya di
beri sandang depan siti. Kenapa hanya di nusantara saja? Dan hal
tersebut kenapa dengan mudah di terima dan merasuki masyarakat
nusantara. Biasanya hal2 yang berbau asli nusantara jika di sandingkan
dengan kebudayaan sono pada kebakaran jengkot. Lagi pula masyarakat
tidak tahu persis maksud dan tujuannya? buta semenjak kapan nama depan
siti itu di sandangkan. Tapi kok bisa menerima gitu saja? Gak bid'ah,
syirik atau semacamnya?
Hal itu mengindikasikan di balik tanda
kata siti ada energi yang dijaga, atau warisan dari leluhur untuk anak
cucunya. Terbukti saat menambahkan nama dengan sandang siti sangat pas,
cocok, nyaman, indah, dan memperdalam nama itu sendiri.
Apa maksud leluhur memberi sandang nama depan siti???
Banyak yang menganggap dari orang mayoritas bahwa arti nama ‘Siti’
dipaksakan dengan ‘Sayyidati’, yaitu nama panggilan untuk sahabat masa
rosul Muhammad.
Bagaimana bisa diartikan demikian, sedangkan
masyarakat nusantara menyandangkan nama siti tidak hanya kepada
perempuan masa Rosul Muhammad atau perempuan bangsa arab. Contoh : siti
sarah, siti hagar, siti maryam, dsb.
Siti sendiri berasal dari
bahasa Sansekerta ‘Ksiti’ yang berarti tanah. Jadi siti itu artinya
tanah atau bumi. Siti di sandangkan hanya kepada seorang perempuan atau
seorang ibu. Yang mengindikasikan ibu bumi. Pertiwi (Sanskerta : pṛthvī ,
atau juga pṛthivī) adalah "Ibu Bumi" (atau dalam bahasa Indonesia "Ibu
Pertiwi")
Berbeda dengan makna siti jenar atau siti nurbaya karena siti disitu sebuah nama bukan sandang/tanda.
Melalui itulah leluhur memberi tanda bahwa sejarah peradaban mulia di
era para nabi itu ada hubung kait yang sangat erat dengan ibu pertiwi,
nusantara. Terkhususnya dalam hal kewahyuan, baik hubungan masa lalu,
kini, dan kedepan.
Kebiasaan nama siti di sandangkan kepada
isteri (ibu) dari suami (bapak) seorang nabi. Tiap nabi itu di beri
wahyu berupa ilmu yang tinggi = langit, sedang isterinya di beri sandang
siti yaitu tanah = bumi. Yang artinya leluhur ingin memberi tanda hanya
dengan mengawinkan (akad, perjanjian) keduanya yaitu antara langit dan
bumi, maka akan mampu mewujudkan kedamaian dan kesejahteraan
(rahmatanlilalamin).
Siti bersaksi atas nabi, nabi bersaksi atas
Sang Pencipta. Ketika pergerakan bumi sudah seirama dengan langit dan
Sang Pencipta. Barulah rahmatanlilalamin itu terimplementasi.
Tanpa adanya perkawinan antara siti dan nabi tidak akan pernah di jumpai yang namanya rahmatanlilalamin.
Kenapa bangsa kita di tandai leluhur dengan ibu pertiwi. Karena leluhur
tahu jika kosakata ibu itu ada pasangannya yaitu bapak, (sebagaimana
kesepasangan antara bumi dan langit). Artinya siti-ibu pertiwi ini akan
bernasib sama dengan siti-siti dalam pelaku sejarah, yaitu akan di
kawinkan dengan langit. Dalam konteks nabi akan datang menggenapi
kesepasangan sebagai suami isteri dengan ibu pertiwi.
Tetapi
seorang ibu itu harus sabar dan rela menelan pel pahit (penjajahan dan
perzinaan) sebelum datang masa jodohnya untuk meminangnya, menolongnya
dan mensucikannya.
Disitulah baru nusantara mangku si siti (bumi). Damai dan sejahteralah alam semesta.
Itulah alasan kenapa ada tambahan nama SITI. Ini hanya hasil pikiran nakal saya saja.
NUSANTARA BERGERAK
gambar : google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar